Sabtu, 28 Juni 2014

renoir-the-pont-neuf-paris -tiada nyanyi seduka Jakarta- (Ajip Rosidi) -tetapi Jakarta juga tempat para pengungsi dari desa-desa, seperti misalnya Wasil yang menghabiskan hidupnya tanpa harapan  (Wasil); tempat perempuan malam paling-paling masih berharap  dapat “Cari Muatan” sebelum sungguh-sungguh kami punah/muka perong gigi ompong...

Posted on Sabtu, Juni 28, 2014 by Rianto

No comments

Minggu, 22 Juni 2014

              Saat itu pelangi ada di atas  kota ini.  Pelangi begitu malu-malu muncul, hadir diam-diam di langit Jakarta sore itu. Jakarta tampil asik dengan menghadirkan pelangi di mata dan imajinasiku. Suara knalpot mesin-mesin dan mangkuk-mangkuk tukang bakso malang dengan kuahnya yang menguap-nguap...

Posted on Minggu, Juni 22, 2014 by Rianto

No comments

Minggu, 15 Juni 2014

Televisi mengumbar terus aroma politik. Televisi masih menjadi media ampuh iklan politik untuk berkomunikasi, menyampaikan, dan mempengaruhi rakyat untuk memilih. Ibarat konsumen, kita coba ditarik oleh iklan politik demi kekuasaan. Kekuasaan mengundang tokoh dan tema hadir di televisi. Neil Postman  (1985) dalam  bukunya yang terkenal...

Posted on Minggu, Juni 15, 2014 by Rianto

No comments