
Cerita pendek ini
aku mulai dengan imajinasiku tentang buku puisi. Lalu aku menulisnya dengan letupan-letupan
fakta penuh prosa pula. Bagiku ini tetaplah imajinasi. Mesti berisi puisi-puisi
hidup.
Aku tidak ingat
siapa pacarkecilku hari ini. Yang setiap bangun pagi karena Azan Subuh lalu
mendekapku dengan mesra: basuhlah mukamu dengan air suci....