Sudah lama pengen cerita ini buku. Nah, kebetulan ini buku ketemu pas ke Blok M  lagi. Buku karikatur hebat gubahan G.M. Sudahrta: Oom Pasikom. Sabtu lalu, entah lupa tanggal berapa ketemu lagi ama Oom Pasikom di harian Kompas. Si Oom berlagak menyanyi dan juga meledek para pejabat yang ambil cuti. Aku kenal Oom Pasikom sejak bergelut di ruang 305 yang hebat langganan koran : Tempo, Kompas, ama Sindo. Nah, kalau liat esai atau kolom opini kompas pasti ada karikaturnya.

                Aku bersyukur punya mata begitu tertarik dengan karikatur. Barangkali juga kini aku berdoa ingin dijadikan orang yang gandrung memandang karikatur sebagai ilmu. Makanya, mataku kini begitu jelalatan kalau lliat buku beraroma kartun. Uh, dasar matakeranjangkartun.

Dalam buku karikatur Indonesia (1967-1986) G.M. Sudarta merangkum karikatur-karikaturnya menjadi perjalanan sejarah Indonesia berasal juga dari goresan karikatur. Aduh, aku begitu iri dengan G.M. Sudarta bisa bercerita mengenai sejarah Indonesia melalui kartun.

                Buku karikatur terbitan PT Gramedia ini pertama kali muncul 1980. Ini buku jadi lebih tua 10 tahun lebih dari usia aku sendiri. Nah, kiranya buku ini berisi kartun-kartun yang ada beberapa bahasa yang digunakan adalah bahasa Soewandi.

Daniel Dhakidae begitu asik menyambut ini buku. Menurut Daniel,

“Mungkin adalah unik bahwa karya perdana Yayasan Swadaya adalah terbitnya sebuah buku tentang kartun dan karikatur tentang suatu proses sejarah Indonesia dalam kurun waktu  lima belas tahun terakhir ini,”

TH. Sumartana memberikan kata pengantar yang begitu panjang mengenai perjalanan 13 tahun kartunis G.M. Sudarta mewarnai Indonesia. Sumartana merasa tergelitik dengan kartun-kartun gubahan GM Sudarta. Ia pun bilang,

“Nampak tokoh-tokoh kartun G.M. Sudarta mencari ruang yang lucu , aman dan kena dengan suasana yang semuanya semakin sukar di dapat”

Karikatur selalu muncul untuk menawarkan gagasan suasana. Aku begitu terbawa suasana pengandaian seorang karikaturis keluar dari situasi untuk melayangkan gagasan berupa suasana yang terjadi. Suasana kemanusiaan! Persis tidak ada kesukaran yang yang tak bisa ditampung  oleh kepalanya yang botak, begitu kata Sumartana.

Kamu pasti tahu karikatur itu bisa membawa imajinasi kita melayang. Karena itu saat kamu bobo nanti aku ingin sekali membacakan kisah-kisah dari karikatur G.M. Sudarta ini. Agar sebelum tidur kita bisa menertawakan kehidupan ini. Mesti masalah yang digubah adalah masalah serius. Ah, kalau ada karikatur kita hidup tak melulu serius. Kata dan Kartun menjelma tawa untuk kita. Kamu bisa tertawa sesukamu.

Tunggu dulu, kamu jangan cepat lelap. Aku ada buku lagi yang ada di tasku ini. Kalau ini kamu bisa bercerita kelak kepada anak-anakmu bahwa Oom Pasikom juga bagian dari pendongeng reformasi. Buku berjudul Reformasi (2000) ini berisi kumpulan karikatur G.M Sudahrta. Dari sini aku ditobatkan bahwa sejarah tak melulu dari teks-teks buku tebal. Kadang karikatur seperti ini menjadi puyer kata-kata yang tersembunyi dari goresan kartun-kartun lucu. Nah, kamu lihat deh di halaman  6  bisa menggambarkan politik kita hari ini. Semua ngaku sok reformis!

Wah, G.M Sudarta memberi penjelasan bagi kamu, sejak tumbangnya orde baru sampai lahirnya reformasi bisa dilihat dari kenakalan Oom Pasikom ini. Loh, kamu kok mau tidur. Baiklah, sebelum itu aku ingin mengecup keningmu sambil bercerita esoknya: semoga kita dilahirkan di negeri kartun, diajak berjalan-jalan, berimajinasi melalui kartun.

 Oom Pasikom sudah menunggu kita untuk merajut hari esok dengan kelucuan-kelucuan. Aku ingin kamu menjadi pihak yang bakal menceritakan kembali kisah-kisah itu. Dan aku berdo’a kamu selalu menjadi lugu dan tersenyum. Karena kita sadar kehidupan begitu hebat  memakan tawa kita.

 Selamat tidur sayang.