Sulit membayangkan bangkitnya nasionalisme kita tanpa peran buku-buku. Ben Anderson dalam tesisnya yang terkenal “komunitas terbayang” merujuk pada kebangkitan cetakan dan buku. Tulisan-tulisan yang dibuat oleh para pejuang kemerdekaan kita turut andil membentuk imajinasi bangkit dari penjajahan.

Kita terharu dengan perjuangan Tan Malaka yang mesti membuang buku-buku pentingnya di laut saat diinterograsi oleh intel asing. Padahal buku-buku itu menjadi pemantik semangat Tan Malaka dalam menulis risalah-risalah poltik penting.

                Tan Malaka yang terapung-apung di negeri orang selama 20 tahun memantik perjuangan-perjuangan bangsanya dengan menulis dan menyebarkan gagasan melalui buku. Tan Malaka menulis puluhan buku dan risalah untuk menyebar ide-ide antikolonialisme.

                Kebangkitan nasional melalui buku juga diamini Adinegoro. Adinegoro (1949) dalam bukunya “Falsafah Ratoe Doenia” menekankan akan kemajuan dan kebangkitan bangsa dimulai dari membaca buku. Dari membaca buku itu akan terukir karya-karya hebat berupa tulisan-tulisan. Lawatan Adinegoro ke negeri barat, membawa keyakinan akan kekuatan buku menjadi kunci bangkitnya peradaban suatu bangsa.

                Kita meyakini buku mampu mencerahkan peradaban suatu bangsa. Buku membuat ide-ide pencerahan memantik peradaban. Buku membongkar gerbang kebodohan dan kelaliman. Buku membuat pelajar-pelajar terdahulu melek akan peradaban. Membangkitakan Indonesia menjadi negeri pembaca dan berbuku. Di siniah suatu bangsa maju karena buku-buku.

                Kini kebangkitan nasional mesti dirayakan dengan hidup berbuku. Bukan saja merayakan kebangkitan nasional dengan melakukan gerak jalan dan funbike. Mendapatkan hadiah lalu membekukanya lewat foto-foto di twitter, facebook dan instagram. Kebangkitan nasional pun bisa kita rayakan dengan sederhana. Mengunjungi toko buku, membeli buku, membacanya, lalu berbagi cerita. Dari cerita-cerita itu kita merawat akal sehat. Sebuah siasat merawat Indonesia melalui cerita, kata, dan buku.

*tulisan ini masuk di rubrik Poros Mahasiswa koran Sindo (24/5/2014)