Senin 17 Maret 2014 di Lobby Gedung Sertifikasi Guru Universitas Negeri Jakarta (UNJ) diadakan peluncuran buku yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswi UNJ.  Peluncuran buku ini digawangi oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Kajian Mahasiswa (LKM) UNJ. Peluncuran enam buku ini diterbitkan oleh Pustaka Kaji. Penerbit independen yang diusahakan pula oleh LKM UNJ. Peluncuran buku ini dihadiri hampir 40 orang terdiri dari mahasiswa dan dosen.

Peluncuran buku diawali dengan kuliah umum tentang “Manusia dan Modernitas” oleh budayawan Romo Mudji Sutrisno serta Irsyad Ridho selaku dosen pembimbing LKM sebagai pembicara. Dalam Kuliah Umum, Romo Mudji mengingatkan mahasiswa tentang kegiatan menulis sebagai jalan kebudayaan. ”Dengan menulis buku,” kata Romo “ mahasiswa bisa disejajarkan dengan pendiri bangsa ini”.

Para pendiri bangsa menuangkan perjuangannya melalui menulis, menyebarkan gagasan dan ide melalui buku-buku. Iryad Ridho pun menilai, buku-buku lembaga kajian yang dituliskan oleh mahasiswa yang tergabung LKM UNJ ini menjadi narasi melankolis tentang modernitas kota dan desa. “Mereka menulis tentang kehidupan kota dan desa, yang bisa dilihat ketimpangannya,” katanya.

Romo Mudji sangat mengapresiasi acara peluncuran buku ini. Romo Mudji merupakan budayawan yang memberikan kata pengantar di salah satu buku yang diterbitkan yakni buku “Menali Kehidupan, Meraut Kesabaran”. Buku ini berkisah tentang catatan perjalanan mahasiswa UNJ merekam budaya menganyam boboko (bakul) di Desa Trajaya, Kabupaten Majalengka. Menurut Romo, dengan masuk ke jantung kehidupan masyarakat pengrajin itu tulisan-tulisan mereka telah memenuhi kelangkaan  narasi inspiratif pendidikan, merenungi kemiskinan kultural dan struktural.

Hamzah Ali  menjadi editor sekaligus mentor menulis utama. Hamzah Ali pun menulis kata pengantar di buku “Landmark Jakarta” dan  “Endemik Modernitas”. Kedua buku ini mengulik tentang Jakarta. Dalam diskusi peluncuran buku Hamzah mengatakan, tulisan-tulisan di buku Landmark Jakarta tidak hanya berbicara tentang landmark Jakarta seperti Monas, Gelora Bung Karno, tetapi juga berbicara relasi ruang publik. Pun demikian di buku Endemik Modernitas yang banyak berkisah mengenai pembangunan-pembangunan Jakarta seperti Busway dan Waterway.  

Sedangkan dibuku “Hikayat Kampung Jakarta”, Putu Setia memberikan testimoni.  Menurutnya buku ini jadi pernak-pernik betawi yang ringan. Mereka menulis tentang hiruk pikuk kehidupan gang-gang di Jakarta. Contohnya tulisan Tina Rosiana mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UNJ 2011 mengulik kehidupan di Gang Kapitan Rt 16/Rw 04 Klender Jakarta Timur. Tina menulis kehidupan para tukang nasi goreng yang tinggal di gang tersebut. Menurutnya saat reportase kesana Tina menemukan lautan gerobak nasi goreng yang diparkir di gang-gang dekat mereka tinggal.
 
Begitupuladi  buku “Masyarakat Desa” di mana mahasiswa merekam, menulis kehidupan di desa Cikopak, Sukabumi. Buku  ini ditulis saat mereka melakukan bakti sosial di desa Cikopak. Mereka tidak hanya membantu mengecat sekolah dan memberikan sumbangan buku-buku. Mereka pun menulis kehidupan hening desa Cikopak melalui buku ini. Lalu, satu buku lagi yakni “Manusia Kampus” menjadi narasi lucu dan inspiratif  mengenai pernak-pernik kehidupan kampus UNJ yang berisi tentang komunitas-komunitas serta kegiatan mahasiswa UNJ.

Rara mahasiswa jurusan seni musik  UNJ 2010 mengatakan, kagum dengan mahasiswa yang tergabung Lembaga Kajian Mahasiswa yang sudah  mampu menerbitkan buku sebelum lulus kuliah. Tentunya ini sebuah prestasi yang membanggakan dan menggugah mahasiswa lain untuk menulis. 

Peluncuran enam buku yang dilakukan oleh mahasiswa UNJ menjadi oase karya ditengah genitnya mahasiswa dicap sebagai generasi yang hanya bisa berdemo. Menulis buku menjadi jalan kebudayaan merenung sunyi gagasan mahasiswa berupa kata-kata yang tertulis dalam buku. Dengan menulis buku menjadi sumbangan besar dalam menghidupi kembali lilin  literasi kampus yang kian memudar. Di akhir acara, ada pemotongan tumpeng menjadi perayaan sekaligus do’a agar  LKM UNJ terus berkarya. Bravo buat LKM UNJ!

Tulisan non edit. Pernah maasuk di rubrik kompaskampus (22/4/2014)