Di masa depan masyarakat akan semakin luas terkoneksi lewat internet. Mereka mampu menembus batas geografis dengan hadir di dunia maya. Ini cukup memiliki telepon genggam berinternet. Kemudahan berbisnis masa depan tecermin dalam ramalan buku The New Digital Age yang ditulis Erich Schmidt dan Jared Cohen. Dunia telah memasuki era baru digital di mana kemudahan dan juga tantangan saling berkelindan.

Ada cakrawala baru dalam memandang negara, bisnis, dan hidup. Fenomena pemecah belahan internet akan terjadi akibat negara masuk mengaturnya terutama terkait keamanan negara. Setiap negara akan mengembangkan internet dengan penyaringan yang berbeda-beda sesuai kebijakan. Maka ke depan internet dunia menjadikan jejaring negara-negara saling terhubung dengan batasan dan kontrol.

Informasi akan mengalir bebas di dalam negeri, tetapi tidak melintas ke negara lain karena penyaringan, bahasa, atau sekadar preferensi pengguna (hal 85). Meskipun ada sensor yang membatasi pengguna internet, masyarakat akan saling terhubung. Pengunaan internet akan membuat taraf hidup meningkat di masa depan. Namun tantangan terberat dalam masa depan negara dalam era baru digital banyak perubahan terus-menerus terkait aksi-aksi terorisme. Negara tak boleh abai dengan kemungkinan-kemungkinan terorisme yang beradaptasi dengan teknologi informasi seperti internet dan telepon pintar. Ini bakal membawa wajah baru terorisme masa datang.

Buku secara khusus mem- bahas masalah terorisme dan keamanan suatu negara di bab lima. Teknologi adalah alat ampuh untuk berbagai kepentingan, termasuk oleh para teroris. Masih segar dalam ingatan saat ISIS menggunakan Youtube mengirimkan ‘pesan’ melalui video- video. Di daerah konflik seperti Irak, teroris mampu membuat bom telepon genggam hanya dengan modus getar. Kini kehadiran internet dan telepon genggam yang semakin canggih akan membuat teroris memanfaatkannya untuk tindak kejahatan.

Teroris akan mengalihkan operasi ke ranah maya dan memadukannya dengan serangan dunia nyata (164). Para teroris akan makin gencar menyusup ke perusahaan seluler dan internet (167). Buku ini membuka cakrawala baru masa depan. Masyarakat akan mengakses internet semakin mudah.
Di era baru digital manusia ditantang beradaptasi akan perubahan cepat dalam bisnis, hidup, dan bersosialisasi. Pemahaman mengenai internet mesti diinstal ulang. Sebab kemudahan bisa saja memunculkan kejahatan- kejahatan dan terorisme. Mesti begitu, era baru digital adalah zaman di mana mayoritas penghuni dunia akan diuntungkan oleh konektivitas, mengalami efisiensi, kesempatan baik, serta taraf hidup meningkat.

 Diresensi Rianto, lulusan Universitas Negeri Jakarta. Tulisan ini masuk di Koran Jakarta 10 Ju

ni 2015