Buat saya "belajar hal-hal baru" gak ada matinya di neuron otak. Artinya saya suka tantangan. Dari belajar nulis esai, feature sampai nulis cerpen yang kadang-kadang kalo dilihat tulisannya agak meyedihkan alias parah deh. Namun, namanya belajar hal-hal baru selalu aja menemukan hal yang menarik, apalagi kalau namanya 'berkarya' menyelesaikannya bukan berarti  Finis. Mesti berlari kecil-kecil lagi untuk mendapatkan poin di garis finish baru. Kali ini saya belajar layout menggunakan aplikasi in-design.



Saya sangat tertarik melihat buletin-buletin yang mempunyai kualitas estetikanya tinggi. Mulai dari art works-nya ataupun hanya tampilan ilustrator covernya.  Sehingga saya tertarik coba bikin aja layoutan sendiri. Mulai sekarang saya jadi gandrung baca buku layout walau hasil pinjam dari temen.  Begitu pula kalau lihat koran, majalah, ataupun artikel saya jadi lebih detail mantengin gimana ini bisa seperti ini, layoutnya, grafisnya, art worksnya, ataupun ilustratornya.

Ini pertama kali pengalaman saya melayout buletin.  Contohnya ya baru ini. Untungnya ada juga hasil download-an di youtube cara layout dari Luthfi dan juga hasil nanya-nanya sama Larisa Huda, hehe, dia sensei saya loh...
Kalau sedang layout, saya terbawa suasana yang menyenangkan, seperti main game pasti berjam-jam untuk menyelesaikannya. Pun yang terpenting dalam layout ternyata adalah kemauan kita untuk melakukan tahap-tahap kreatif yaitu mulai merancang dulu proses konsep design.

Seperti yang diungkapkan oleh Surianto Rustan (2009), "Layout yang dikerjakan melalui proses dan tahapan yang benar bukan tidak mungkin akan berdampak positif pada tujuan apapun yang ingin dicapai desainer melalui karya desain yang dibuatnya"